Sifat Wajib dan Mustahil bagi Rasul – Dalam agama Islam, para nabi dan rasul memiliki peran penting sebagai utusan Allah yang membawa petunjuk dan ajaran-Nya kepada umat manusia. Untuk menunaikan tugas mulia ini, para nabi dan rasul mendapatkan anugerah sifat-sifat khusus yang membedakan mereka dari manusia biasa. Oleh karena itu, sifat-sifat ini terbagi menjadi dua kategori utama: sifat wajib dan sifat mustahil. Artikel ini akan menjelaskan kedua jenis sifat ini beserta contohnya.

Baca juga : Sejarah dan Hikmah Perjanjian Hudaibiyah

Sifat Wajib dan Mustahil bagi Rasul

Sifat Wajib bagi Rasul

Sifat wajib adalah sifat-sifat yang harus ada pada para nabi dan rasul. Sifat-sifat ini menunjukkan kesempurnaan dan keutamaan mereka sebagai utusan Allah yang terpercaya. Berikut adalah empat sifat wajib para nabi dan rasul:

1. Shidiq (صدق): Benar
– Para rasul selalu berkata benar dan jujur dalam setiap perkataan dan perbuatannya. Mereka tidak pernah berbohong atau menipu, karena kejujuran adalah dasar dari kepercayaan yang Allah berikan dan umatnya.

2. Amanah (أمانة): Dapat Dipercaya
– Para rasul adalah orang yang paling amanah. Mereka selalu menjaga amanah yang ada kepada mereka, baik oleh Allah maupun oleh manusia. Kepercayaan ini mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam menyampaikan wahyu dan menjalankan tugas kenabian.

3. Tabligh (تبليغ): Menyampaikan
– Para nabi memiliki kewajiban untuk menyampaikan semua wahyu dan ajaran yang mereka terima dari Allah kepada umat manusia. Mereka tidak boleh menyembunyikan atau menambah-nambahkan sesuatu dari apa yang diwahyukan kepada mereka.

4. Fathonah (فطنة): Cerdas
– Para nabi dianugerahi kecerdasan dan kebijaksanaan yang luar biasa. Kecerdasan ini memungkinkan mereka untuk memahami dan menyampaikan wahyu dengan tepat, serta memberikan solusi bijak terhadap berbagai masalah yang dihadapi umatnya.

Sifat Mustahil bagi Rasul

Sebaliknya, sifat mustahil adalah sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada para nabi dan rasul. Sifat-sifat ini adalah kebalikan dari sifat wajib dan menunjukkan ketidaksempurnaan yang mustahil ada pada diri nabi. Berikut adalah empat sifat mustahil  para nabi:

1. Kidzib (كذب): Dusta
– Mustahil bagi para nabi untuk berbohong atau berdusta. Kejujuran adalah esensi dari kenabian, dan seorang nabi tidak mungkin menyampaikan sesuatu yang tidak benar.

2. Khianat (خيانة): Khianat
– Para nabi tidak mungkin mengkhianati amanah yang ada untuk mereka. Mereka selalu menjaga kepercayaan yang Allah berikan dan umatnya dengan sebaik-baiknya.

3. Kitman (كتمان): Menyembunyikan
– Mustahil bagi para nabi untuk menyembunyikan wahyu atau ajaran yang mereka terima. Mereka selalu menyampaikan segala sesuatu yang Allah perintahkan untuk umat manusia.

4. Baladah (بلادة): Bodoh
– Para nabi tidak mungkin bodoh atau kurang cerdas. Mereka mendapatkan anugerah kecerdasan yang luar biasa untuk memahami dan menyampaikan wahyu, serta untuk memimpin dan membimbing umatnya.

Para nabi dan rasul memiliki sifat-sifat khusus yang membedakan mereka dari manusia biasa. Sifat wajib para nabi menunjukkan kesempurnaan dan keutamaan mereka sebagai utusan Allah, sementara sifat mustahil adalah sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada diri mereka. Oleh karena itu, memahami sifat-sifat ini membantu umat Islam untuk lebih menghargai dan mengikuti ajaran para nabi dan rasul. Dengan meneladani sifat-sifat mulia para nabi, kita dapat berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat kepada Allah SWT.

Les Mengaji Privat dengan LBB Cendikia

Jika ingin memperdalam pemahaman tentang Al-Qur’an dan ilmu agama, Belajarlah mengaji bersama kami dengan bimbingan yang tepat, baik di rumah maupun secara online.Untuk informasi lebih lengkap silahkan klik tombol WA di bawah ini: