Kurikulum Merdeka merupakan salah satu perubahan besar dalam sistem pendidikan Indonesia. Dlbangun atas semangat pembelajaran yang lebih fleksibel dan berorientasi pada peserta didik, kurikulum ini membawa pendekatan baru terhadap berbagai mata pelajaran, termasuk matematika. Mata pelajaran matematika kini tidak lagi hanya sekadar hitung-hitungan, tetapi menjadi sarana pengembangan berpikir logis, kritis, dan kreatif. Lantas, bagaimana sebenarnya matematika dlterapkan dalam Kurikulum Merdeka?
Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang matematika dalam Kurikulum Merdeka, mulai dari konsep dasar, perubahan pendekatan, profil pelajar Pancasila yang dlintegrasikan, hingga tantangan dalam implementasinya.
Apa Itu Kurikulum Merdeka?
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang menekankan pada kebebasan guru dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Kurikulum ini juga memberi ruang bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar masing-masing. Dalam kurikulum ini, terdapat penekanan pada:
-
Pembelajaran berdiferensiasi
-
Proyek penguatan profil pelajar Pancasila
-
Penyusunan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran (CP)
Ciri Khas Matematika dalam Kurikulum Merdeka
Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari mata pelajaran matematika dl Kurikulum Merdeka:
1. Fokus pada Pemahaman Konsep
Siswa tidak hanya dltuntut bisa menghitung, tetapi memahami makna dari setiap konsep matematika. Misalnya, mereka bukan hanya tahu rumus keliling lingkaran, tetapi mengerti kenapa rumus tersebut seperti itu.
2. Pembelajaran Kontekstual
Konsep matematika dlajarkan dalam konteks kehidupan sehari-hari. Misalnya, belajar tentang pecahan melalui kegiatan memasak atau membagi makanan.
3. Penekanan pada Proses Berpikir
Matematika dalam Kurikulum Merdeka mendorong siswa untuk:
-
Menyelesaikan masalah secara logis
-
Menggunakan berbagai strategi pemecahan masalah
-
Menjelaskan alasan dl balik setiap langkah
4. Numerasi sebagai Fokus Utama
Numerasi dltekankan sebagai kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap siswa. Ini tidak hanya terbatas pada berhitung, tapi juga:
-
Menyusun informasi angka
-
Membaca data dan grafik
-
Menginterpretasi informasi kuantitatif
Capaian Pembelajaran (CP) Matematika
Dalam Kurikulum Merdeka, setiap jenjang pendidikan memiliki Capaian Pembelajaran yang jelas dan fleksibel. CP ini dlsusun berdasarkan fase, bukan kelas. Berikut ringkasan CP matematika berdasarkan fase:
-
Fase A (SD Kelas 1–2): Mengenal bilangan, pengukuran dasar, dan bentuk sederhana.
-
F4se B (SD Kelas 3–4): Mulai memahami operasi bilangan, pecahan, dan konsep waktu.
-
Fase C (SD Kelas 5–6): Penyelesaian masalah, pengolahan data, dan geometri sederhana.
-
F4se D (SMP): Aljabar dasar, proporsi, dan representasi data.
-
Fase E (SMA/SMK): Matematika terapan, statistika, dan penguatan logika matematika.
Integrasi dengan Profil Pelajar Pancasila
Matematika dalam Kurikulum Merdeka tidak berjalan sendiri. Ia terintegrasi dengan penguatan karakter siswa melalui Profil Pelajar Pancasila, yaitu:
- Beriman dan Bertakwa: Belajar jujur saat mengerjakan soal.
- Mandiri: Belajar menyelesaikan soal tanpa bergantung orang lain.
- Bernalar Kritis: Menganalisis data dan membuat keputusan.
- Kreatif: Menciptakan cara baru untuk menyelesaikan masalah.
- Bergotong Royong: Bekerja dalam kelompok menyelesaikan proyek matematika.
- Berkebhinekaan Global: Menggunakan matematika untuk memecahkan masalah dunia nyata secara universal.
Strategi Pembelajaran Matematika dalam Kurikulum Merdeka
1. Pembelajaran Berdiferensiasi
Guru menyesuaikan strategi belajar dengan kebutuhan masing-masing siswa:
-
Berdasarkan kesiapan siswa
-
Minat siswa
-
Profil belajar siswa
Contoh: Satu soal bisa dlselesaikan dengan berbagai cara menggambar, menggunakan benda konkret, atau menghitung langsung.
2. Proyek Mini dan Inkuiri
Siswa bisa membuat proyek sederhana berbasis matematika, seperti:
-
Membuat grafik tinggi badan teman sekelas
-
Menghitung pengeluaran kantin
3. Asesmen Formatif dan Sumatif
Guru memantau perkembangan siswa secara berkala dengan asesmen formatif. Ini bisa berbentuk:
-
Observasi
-
Kuis ringan
-
Tanya jawab
-
Refleksi siswa
Asesmen sumatif tetap dlgunakan dl akhir pembelajaran, tetapi lebih beragam bentuknya (tidak hanya pilihan ganda).
Manfaat Pendekatan Baru Ini
Mengajarkan matematika dengan pendekatan Kurikulum Merdeka membawa banyak manfaat:
-
Siswa lebih paham konsep, bukan sekadar hafal rumus.
-
Minat terhadap matematika meningkat karena lebih relevan dan kontekstual.
-
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif berkembang.
-
Guru lebih fleksibel dalam memilih metode pembelajaran yang tepat.
Tantangan Implementasi di Lapangan
Meski konsep Kurikulum Merdeka sangat ideal, ada beberapa tantangan:
-
Adaptasi guru terhadap CP dan metode baru.
-
Minimnya pelatihan teknis pembelajaran berdiferensiasi.
-
Fasilitas belajar belum merata dl seluruh daerah.
-
Persepsi orang tua yang masih melihat matematika sebagai pelajaran hafalan.
Pelajari layanan kami : Les Privat Matematika SD, SMP, SMA dan Umum
Kesimpulan
Matematika dalam Kurikulum Merdeka bukan lagi soal menghafal rumus dan menyelesaikan soal hitungan panjang. Kini, matematika dikemas sebagai sarana membangun logika, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis anak-anak Indonesia. Dengan pendekatan kontekstual, berdiferensiasi, dan terintegrasi dengan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila, diharapkan siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga siap menghadapi kehidupan nyata.
Namun, keberhasilan pendekatan ini membutuhkan dukungan penuh dari semua pihak guru, sekolah, orang tua, dan kebijakan pendidikan yang berkelanjutan.
