Menetapkan tujuan keuangan adalah langkah pertama dalam perencanaan keuangan keluarga. Financial planner dan penulis keuangan, seperti Dave Ramsey, menyarankan untuk memiliki tujuan yang spesifik dan terukur untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaannya. Misalnya, daripada hanya “menabung untuk masa depan,” tujuan lebih baik dirumuskan sebagai “menabung 10 juta rupiah per bulan untuk biaya pendidikan anak di perguruan tinggi dalam waktu 10 tahun.

Menetapkan Tujuan Keuangan yang Jelas Menurut Psikologi & Ahli

Baca Juga: Tips Mengajarkan Mengatur Keuangan Anak Sejak Dini

 1. Pisahkan Tujuan Berdasarkan Jangka Waktu

Menurut pakar keuangan Jean Chatzky, penting untuk membedakan tujuan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek bisa berupa menabung untuk dana darurat atau liburan keluarga, sedangkan tujuan jangka panjang bisa meliputi dana pendidikan atau pensiun. Dengan memisahkan tujuan ini, keluarga dapat membuat strategi khusus untuk masing-masing jangka waktu, seperti menabung dengan rekening khusus untuk jangka pendek atau berinvestasi untuk jangka panjang.

2. Gunakan Metode SMART dalam Menetapkan Tujuan

Menurut perencana keuangan Michael Kitces, pendekatan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) sangat efektif untuk tujuan keuangan. Dengan tujuan yang spesifik, mudah diukur, realistis, relevan, dan memiliki tenggat waktu, keluarga lebih mudah memantau progres. Misalnya, “Menabung 5 juta rupiah per bulan selama 5 tahun untuk uang muka rumah.” Metode ini membantu keluarga tetap fokus dan termotivasi dalam mencapai target keuangan.

 3. Libatkan Semua Anggota Keluarga dalam Menentukan Tujuan

Ahli keuangan Beth Kobliner menekankan pentingnya keterlibatan seluruh anggota keluarga dalam menentukan tujuan keuangan. Dengan melibatkan pasangan dan anak-anak, semua orang memahami prioritas keuangan keluarga dan merasa memiliki peran dalam mencapai tujuan tersebut. Keterlibatan ini juga dapat mendorong disiplin keuangan secara keseluruhan dalam keluarga, yang pada akhirnya akan mempermudah pencapaian tujuan bersama.

4. Evaluasi dan Sesuaikan Tujuan Secara Berkala

Keadaan finansial keluarga bisa berubah karena faktor seperti kenaikan biaya hidup atau perubahan pendapatan. Oleh karena itu, menurut Ric Edelman, sangat penting untuk mengevaluasi tujuan keuangan secara berkala, misalnya setiap tahun. Dengan evaluasi rutin, keluarga bisa menyesuaikan target yang sudah ada atau menambah tujuan baru sesuai dengan situasi keuangan terkini.^(4^)

Dengan menetapkan tujuan keuangan yang jelas dan melibatkan seluruh anggota keluarga dalam proses perencanaan, keluarga dapat menciptakan kebiasaan finansial yang sehat dan mencapai stabilitas keuangan dalam jangka panjang.

Pendekatan ini membantu keluarga menetapkan arah yang jelas dan menghindari pengeluaran yang tidak sesuai dengan prioritas, mendukung tercapainya tujuan finansial keluarga secara efektif.