Membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar adalah kewajiban setiap Muslim. Salah satu ilmu yang harus dikuasai untuk mencapai bacaan yang benar adalah ilmu tajwid, yaitu ilmu yang mengatur cara melafalkan huruf-huruf hijaiyah dengan tepat. Dalam tajwid, terdapat berbagai hukum yang perlu dipelajari, salah satunya adalah hukum mim mati. Memahami hukum ini sangat penting karena mempengaruhi cara kita melafalkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan baik, menjaga keindahan, dan kejelasan makna yang disampaikan. Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai pengertian hukum mim mati, jenis-jenisnya, serta contoh aplikasinya dalam bacaan.

Baca Juga: Pengertian Hukum Nun Mati Dan Tanwin Dalam Ilmu Tajwid

Pengertian Hukum Mim Mati Beserta Contohnya

Pengertian Hukum Mim Mati

Hukum mim mati dalam ilmu tajwid adalah aturan yang mengatur cara membaca huruf م (mim) yang mati atau sukun ketika bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah lainnya. Huruf mim mati terjadi ketika huruf  م tidak memiliki harakat (sukun) di atasnya, sehingga dibaca mati. Dalam Al-Qur’an, hukum mim mati ini penting diperhatikan untuk menjaga ketepatan dan keindahan bacaan.

Jenis-Jenis Hukum Mim Mati

Ada tiga jenis hukum mim mati yang berlaku dalam ilmu tajwid, yaitu:

1. Ikhfa’ Syafawi

Ikhfa’ syafawi terjadi ketika mim mati (مْ) bertemu dengan huruf ب (ba). Cara membacanya adalah samar-samar atau mendekati bunyi m yang disertai dengung. Syafawi berasal dari kata “syafah” yang berarti bibir, karena dalam penerapannya, bunyi ikhfa’ ini melibatkan bibir.

– Contoh dalam Al-Qur’an:
– فِيۡ أَنفُسِهِمۡ بَلۡ (QS. Al-Imran: 119)

Pada contoh di atas, mim mati (م) bertemu dengan huruf ba (ب), sehingga dibaca dengan ikhfa’ syafawi, yakni samar dengan dengung.

 2. Idgham Mimi (Idgham Mitslain)

Idgham mimi atau disebut juga idgham mitslain terjadi ketika mim mati (مْ) bertemu dengan huruf م (mim) lainnya. Cara membacanya adalah dengan memasukkan atau menekankan bunyi mim yang pertama ke dalam mim yang kedua, disertai dengan dengung.

– Contoh dalam Al-Qur’an:
– فِيهِم مُّسۡتَهۡزِءُونَ (QS. Al-Baqarah: 15)

Pada contoh ini, mim mati bertemu dengan mim, sehingga harus dibaca dengan idgham mimi, yakni melebur bunyi mim pertama ke dalam mim kedua dengan dengung.

 3. Izhhar Syafawi

Izhhar syafawi terjadi ketika mim mati (مْ) bertemu dengan selain huruf ب dan م. Cara membacanya adalah jelas dan terang tanpa dengung, seperti biasanya membaca huruf hijaiyah lainnya.

– Contoh dalam Al-Qur’an:
– أَنعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ غَيۡرِ (QS. Al-Fatihah: 7)

Pada contoh ini, mim mati bertemu dengan huruf غ (ghain), sehingga dibaca secara jelas dan terang tanpa dengung.

Hukum mim mati merupakan salah satu bagian penting dalam ilmu tajwid yang berfungsi untuk menjaga keindahan dan ketepatan bacaan Al-Qur’an. Dengan memahami dan menerapkan hukum-hukum seperti ikhfa’ syafawi, idgham mimi, dan izhhar syafawi, kita bisa melafalkan Al-Qur’an sesuai dengan kaidah yang benar.

Les Mengaji Privat dengan LBB Cendikia

Ingin belajar mengaji dengan bimbingan yang lebih intensif dan personal? Bergabunglah dengan Les Mengaji Privat bersama LBB Cendikia!

Kami menawarkan program khusus untuk dewasa dengan pengajar yang berpengalaman dan metode yang efektif. Jangan tunggu lagi, mulailah perjalanan spiritual Anda bersama kami. Daftar sekarang dan rasakan manfaatnya secara langsung!

Untuk informasi lebih lengkap silahkan klik tombol WA di bawah ini: