Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tanggal ini merujuk pada pertempuran besar yang terjadi di Surabaya pada tahun 1945, beberapa bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pertempuran tersebut dikenal dengan Pertempuran Surabaya, di mana arek-arek Suroboyo (sebutan untuk pemuda-pemuda Surabaya) dengan gigih melawan pasukan Sekutu yang datang kembali ke Indonesia untuk melucuti senjata tentara Jepang dan mengembalikan kekuasaan kolonial Belanda. Pertempuran Surabaya tidak hanya menjadi simbol keberanian dan patriotisme rakyat Indonesia, tetapi juga menegaskan tekad bangsa untuk mempertahankan kemerdekaan dengan segala daya dan upaya.
Baca juga :Mengenal 15 Pahlawan Nasional Kemerdekaan Indonesia
Latar Belakang Sejarah 10 November
Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tanggal ini merujuk pada pertempuran besar yang terjadi di Surabaya pada tahun 1945, beberapa bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pertempuran tersebut dikenal dengan Pertempuran Surabaya, yang melibatkan arek-arek Suroboyo (sebutan untuk pemuda-pemuda Surabaya) melawan pasukan Sekutu yang datang kembali ke Indonesia untuk melucuti senjata tentara Jepang dan mengembalikan kekuasaan kolonial Belanda.
Kronologi Pertempuran Surabaya
1. Kedatangan Pasukan Sekutu
Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu pada bulan Agustus 1945, pasukan Sekutu yang terdiri dari tentara Inggris dan Belanda mulai datang ke Indonesia dengan alasan untuk melucuti senjata tentara Jepang. Namun, niat Belanda untuk kembali menguasai Indonesia memicu ketegangan.
2. Insiden Hotel Yamato
Pada tanggal 19 September 1945, insiden di Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit) menjadi salah satu pemicu utama pertempuran. Para pemuda Surabaya merobek bagian biru dari bendera Belanda yang dikibarkan di atas hotel tersebut, sehingga hanya menyisakan warna merah dan putih, yang merupakan bendera Indonesia.
3. Ultimatum Sekutu:
Pada tanggal 27 Oktober 1945, Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby, komandan pasukan Sekutu di Surabaya, memberikan ultimatum kepada rakyat Surabaya untuk menyerahkan senjata mereka. Ultimatum ini ditolak mentah-mentah oleh para pejuang Surabaya.
4. Tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby
Pada tanggal 30 Oktober 1945, Brigadir Jenderal Mallaby tewas dalam sebuah insiden baku tembak di Surabaya. Kematian Mallaby membuat situasi semakin memanas, dan Sekutu kemudian mengirimkan pasukan tambahan ke Surabaya.
5. Pertempuran 10 November
Pada tanggal 10 November 1945, pertempuran besar meletus di Surabaya. Pasukan Sekutu dengan persenjataan lengkap, termasuk tank dan pesawat tempur, menghadapi perlawanan sengit dari para pejuang Surabaya yang bersenjatakan sederhana. Pertempuran berlangsung selama tiga minggu dengan korban jiwa yang sangat besar di kedua belah pihak.
Tokoh-tokoh Penting dalam Pertempuran Surabaya
1. Bung Tomo (Sutomo)
Bung Tomo adalah salah satu tokoh yang paling dikenal dalam Pertempuran Surabaya. Dengan pidato-pidatonya yang penuh semangat melalui radio, Bung Tomo berhasil membangkitkan semangat juang rakyat Surabaya untuk melawan pasukan Sekutu. Kata-katanya yang terkenal, “Merdeka atau mati!” menjadi semboyan bagi para pejuang Surabaya.
2. Mayor Jenderal R.M.T. Soerjo
Soerjo adalah Gubernur Jawa Timur pada masa itu. Ia berperan penting dalam mengorganisir perlawanan rakyat Surabaya dan menjalin komunikasi dengan para pemimpin pejuang.
3. Residen Sudirman
Sebagai pemimpin sipil di Surabaya, Residen Sudirman aktif dalam mengkoordinasikan perlawanan dan mengatur logistik bagi para pejuang.
4. Kolonel Sungkono
Kolonel Sungkono adalah salah satu komandan militer yang memimpin pasukan pejuang Surabaya. Ia terlibat langsung dalam strategi pertempuran melawan pasukan Sekutu.
5. Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby
Komandan pasukan Sekutu di Surabaya yang tewas dalam insiden baku tembak pada tanggal 30 Oktober 1945. Kematian Mallaby menjadi pemicu utama pecahnya Pertempuran Surabaya.
Makna dan Hikmah 10 November
Pertempuran Surabaya pada tanggal 10 November 1945 menunjukkan semangat juang dan patriotisme rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Meskipun kalah dalam hal persenjataan, keberanian dan tekad para pejuang Surabaya menginspirasi perjuangan kemerdekaan di seluruh Indonesia.
Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November bukan hanya untuk mengenang para pahlawan yang gugur, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan, keberanian, dan cinta tanah air kepada generasi muda. Semangat “Arek-arek Suroboyo” yang rela berkorban demi kemerdekaan harus terus dijaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya.
Pertempuran Surabaya pada tanggal 10 November 1945 adalah salah satu momen paling heroik dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dengan mengenang perjuangan dan pengorbanan para pahlawan, kita diingatkan akan pentingnya persatuan, keberanian, dan semangat juang dalam menghadapi tantangan demi menjaga kemerdekaan dan kedaulatan negara.
Les Privat dengan LBB Cendikia
Yuk biasakan Mengenal 15 Pahlawan Nasional Kemerdekaan Indonesia. Ingin belajar dengan bimbingan yang lebih intensif dan personal? Bergabunglah dengan Les Privat bersama LBB Cendikia!
Kami menawarkan program khusus les privat mulai dari TK dan tentunya dengan pengajar yang berpengalaman. Daftar sekarang dan rasakan manfaatnya secara langsung!
Untuk informasi lebih lengkap silahkan klik tombol WA di bawah ini: