Pantun adalah salah satu bentuk puisi lama dalam sastra Indonesia yang kaya akan keindahan bahasa dan penuh dengan pesan moral. Pantun sering digunakan sebagai sarana hiburan, pendidikan, atau bahkan untuk menyampaikan nasihat dengan cara yang menarik. Artikel ini akan membahas pengertian, jenis-jenis, struktur, dan beberapa contoh yang dapat menjadi referensi.
Baca Juga: Puisi dan Prosa: Temukan Pengertian, Ciri dan Contoh
Pengertian Pantun
Sebuah karya sastra berbentuk puisi yang terdiri dari empat baris dalam setiap baitnya. Memiliki pola rima a-b-a-b dan terdiri atas dua bagian, yaitu sampiran dan isi. Sampiran adalah bagian yang berfungsi sebagai pembuka, sementara isi adalah bagian yang mengandung pesan utama atau makna dari pantun tersebut.
Ciri-Ciri :
- Terdiri dari empat baris dalam satu bait.
- Setiap baris terdiri atas 8–12 suku kata.
- Memiliki pola rima a-b-a-b.
- Terdiri atas dua bagian: sampiran (baris pertama dan kedua) dan isi (baris ketiga dan keempat).
Jenis-Jenis & Struktur Pantun
Berikut adalah beberapa jenis pantun berdasarkan isi dan tujuannya:
- Pantun Nasihat
berisi pesan moral atau nasihat untuk pembaca atau pendengar.
Contoh:
Bunga mawar bunga melati,
Tumbuh subur di taman sari.
Hormatlah selalu kepada ibu-bakti,
Agar hidupmu selalu berarti. - Pantun Jenaka
bertujuan untuk menghibur dengan isi yang lucu atau menggelitik.
Contoh:
Buah mangga buah durian,
Dimakan sambil tertawa senang.
Lihat si Ali memakai kacamata ikan,
Membuat orang tertawa sepanjang siang. - Pantun Cinta
Bertujuan mengungkapkan perasaan cinta atau kasih sayang.
Contoh:
Bila senja datang menghampiri,
Bulan purnama mulai berseri.
Hati ini tak dapat kupungkiri,
Cinta padamu abadi takkan terganti. - Pantun Anak-Anak
Berisi tema-tema sederhana untuk anak-anak, sering kali berhubungan dengan permainan atau kebahagiaan.
Contoh:
Ke pasar beli tomat,
Jangan lupa membeli ikan.
Bermain bola sangatlah nikmat,
Apalagi jika ramai-ramai di halaman. - Pantun Teka-Teki
Berisi pertanyaan untuk dijawab oleh pendengar atau pembaca.
Contoh:
Berjalan ke hutan memetik rotan,
Rotan dibawa ke pinggir sungai.
Hewan apa di dalam lautan,
Cangkang keras jalan miring ke samping? (Kepiting)
Struktur :
- Sampiran: Baris pertama dan kedua, biasanya berisi gambaran umum atau kata-kata kiasan tanpa hubungan langsung dengan isi.
Contoh:
Burung terbang di angkasa,
Hinggap di dahan pohon kelapa. - Isi: Baris ketiga dan keempat, berisi pesan utama atau inti.
Contoh:
Berbuat baiklah kepada sesama,
Hidupmu akan penuh makna.
Contoh dengan Struktur: Sampiran:
Buah apel buah mangga,
Dibeli di pasar penuh tawa.
Isi:
Belajarlah hingga dewasa,
Agar ilmu tak sia-sia.
Contoh Pantun Lainnya
Tentang Persahabatan
Udang disambal enak rasanya,
Lauk disantap saat pagi hari.
Sahabat sejati selalu ada,
Di saat suka maupun sedih sekali.
Tentang Perpisahan
Layang-layang terbang melayang,
Bermain di sawah saat sore tiba.
Selamat tinggal kawan tersayang,
Doaku selalu menyertaimu di mana saja.
Pantun adalah bentuk karya sastra yang sederhana namun penuh makna. Dengan mempelajari salah satu bentuk karya sastra ini, kita tidak hanya memahami keindahan bahasa, tetapi juga bisa belajar nilai-nilai kehidupan melalui pesan-pesan yang disampaikan. Melestarikan karya sastra berarti menjaga salah satu kekayaan budaya Indonesia yang berharga.